Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

Google Glass, Perlu atau Tidakkah?

  • Senin, 28 Oktober 2013
  • Unknown


  •             Siapakah dari anda yang sudah menonton film Iron Man? Di film itu, Tony Stark sang jagoan menggunakan berbagai gadget canggih untuk menunjang kinerjanya dalam menumpas kejahatan. Salah satu gadget yang digunakan adalah built-in komputer yang dapat dibawa kemana-mana disebut JARVIS. Informasi apapun akan tampil secara langsung di depan mata seketika itu juga. Teknologi serupa tampaknya bukan sebuah angan-angan lagi. Saat ini Google tengah mengembangkan sebuah komputer berupa kacamata yang diberi nama Google Glass.
                Meskipun masih dalam pengembangan namun daya ketertarikan masyarakat dunia akan kemajuan teknologi ini sangatlah tinggi. Apakah sebenarnya Google Glass itu? Apa yang membuatnya menarik dan apakah pengaruhnya, ketika kita dapat memandang seluruh dunia kemanapun kita pergi?
                Google Glass adalah sebuah langkah untuk menggantikan fungsi desktop PC dan alat portabel baik itu tablet ataupun telepon genggam dan menempatkan seluruh fungsi komputer itu di depan mata kita. Secara singkat, Google Glass adalah kamera, tampilan, media sentuh dan mikrofon dalam sebuah bingkai supaya anda dapat merekam apa yang anda lihat, menerjemahkan bahasa asing, mencari informasi sambil anda beraktivitas dengan bebas.
                Google Glass menggunakan teknologi display untuk menempatkan data di depan (lebih tepatnya, di sudut kanan atas) mata kita melalui layar prisma. Ini dirancang supaya penggunanya dapat dengan mudah melihat tanpa menghalangi pandangan. Google Glass Explorer (versi yang sedang dikembangkan saat ini) berkisar 1500 US$- atau sekitar Rp. 15 juta. Dengan harga yang terbilang mahal, Google Glass memiliki sederet kelemahan antara lain baterai tidak tahan lama, tidak ada pilihan zoom in atau zoom out untuk mengambil foto, sehingga apabila ingin merekam dalam jarak dekat, pengguna harus mendekatkan diri pada obyek yang diingin difoto atau direkam. Selain itu, penggunaan Google Glass ini bertentangan dengan hak privasi setiap orang, dan ada berita bahwa ada orang yang mengakui bisa membobol data penyimpanannya. Nah, masih maukah Anda mengeluarkan lima belas juta rupiah untuk produk yang masih memiliki sederet kelemahan? Think again.

    Google Glass, Perlu atau Tidakkah?

  • Unknown




  •             Siapakah dari anda yang sudah menonton film Iron Man? Di film itu, Tony Stark sang jagoan menggunakan berbagai gadget canggih untuk menunjang kinerjanya dalam menumpas kejahatan. Salah satu gadget yang digunakan adalah built-in komputer yang dapat dibawa kemana-mana disebut JARVIS. Informasi apapun akan tampil secara langsung di depan mata seketika itu juga. Teknologi serupa tampaknya bukan sebuah angan-angan lagi. Saat ini Google tengah mengembangkan sebuah komputer berupa kacamata yang diberi nama Google Glass.
                Meskipun masih dalam pengembangan namun daya ketertarikan masyarakat dunia akan kemajuan teknologi ini sangatlah tinggi. Apakah sebenarnya Google Glass itu? Apa yang membuatnya menarik dan apakah pengaruhnya, ketika kita dapat memandang seluruh dunia kemanapun kita pergi?
                Google Glass adalah sebuah langkah untuk menggantikan fungsi desktop PC dan alat portabel baik itu tablet ataupun telepon genggam dan menempatkan seluruh fungsi komputer itu di depan mata kita. Secara singkat, Google Glass adalah kamera, tampilan, media sentuh dan mikrofon dalam sebuah bingkai supaya anda dapat merekam apa yang anda lihat, menerjemahkan bahasa asing, mencari informasi sambil anda beraktivitas dengan bebas.
                Google Glass menggunakan teknologi display untuk menempatkan data di depan (lebih tepatnya, di sudut kanan atas) mata kita melalui layar prisma. Ini dirancang supaya penggunanya dapat dengan mudah melihat tanpa menghalangi pandangan. Google Glass Explorer (versi yang sedang dikembangkan saat ini) berkisar 1500 US$- atau sekitar Rp. 15 juta. Dengan harga yang terbilang mahal, Google Glass memiliki sederet kelemahan antara lain baterai tidak tahan lama, tidak ada pilihan zoom in atau zoom out untuk mengambil foto, sehingga apabila ingin merekam dalam jarak dekat, pengguna harus mendekatkan diri pada obyek yang diingin difoto atau direkam. Selain itu, penggunaan Google Glass ini bertentangan dengan hak privasi setiap orang, dan ada berita bahwa ada orang yang mengakui bisa membobol data penyimpanannya. Nah, masih maukah Anda mengeluarkan lima belas juta rupiah untuk produk yang masih memiliki sederet kelemahan? Think again.